Bak Mandi Teraso Paling Murah Tulungagung
Sementara gentong gentong lama diletakkan di plataran gedung baru yang sedang dibangun. Ketika bertanya kepada salah satu pekerja bangunan mengenai asal mula ditemukannya 2 batu andesit itu, si pekerja mengatakan bahwa kedua batu kuno dan satu umpak sudah berada di plataran bangunan baru yang akan dijadikan sebagai kantor masjid. Kemudian perhatian AH Thony dan kedua pegiat sejarah (Chotib Ismail dan Nanang Purwono) tertuju pada benda keras yang sedang dipecah oleh pekerja ketika sedang menggali tanah. Ketika dilihat dengan teliti bahwa batu keras yang dipecah adalah batu jenis andesit yang berbentuk persegi. Sayang batunya sudah berkeping keping. Ketika dibandingkan dengan dua batu andesit yang sudah tergeletak di halaman bangunan, ternyata jenis batuannya sama: bertekstur kasar, keras dan berwarna hitam. Sementara dalam liang galian, persis disebelahnya batu andesit yang telah dipecah, masih terdapat sebuah batu keras dengan dimensi panjang 80 cm, lebar 60 cm dan tebal 20 cm. Dimensi ini hampir sama dengan batu andesit sebelumnya yang memiliki sistim penguncian (Locking system).
Harga Gentong Bak Mandi Teraso
Kemudian batu itu diangkat oleh pekerja dan setelah diamati, ternyata terdapat perbedaan warna. Warnanya kecoklatan, sementara batu batu andesit lainnya berwarna kehitaman. Batu ini terpendam sedalam sekitar 30 cm di bawah permukaan tanah. Dengan ditemukannya batu andesit yang lengkap dengan sistim penguncian yang umumnya dijumpai pada struktur bangunan candi seolah menjawab berbagai dugaan yang mengatakan bahwa masjid Ampel dibangun di atas bangunan suci agama Hindu. Berita tentang pembangunan Masjid Ampel di atas bangunan suci Hindu sebagaimana ditulis oleh Moehamad Habib Moestopo dalam disertasinya “Kebudayaan Islam Masa Peralihan di Jawa Timur abad XV - XVI” yang diajukan untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Arkeologi di bawah pimpinan Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Asman Boedisantoso Ranakusuma, yang dipertahankan di hadapan Sedang Akademik Universitas Indonesia pada hari Rabu, 30 Agustus 2000 di kampung Universitas Indonesia, Jakarta. Melihat adanya benda benda kuno yang diduga benda Cagar budaya, AH Thony berharap pihak pemerintah kota Surabaya bersama Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kota Surabaya segera melakukan penelitian dengan menggandeng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Jawa Timur. “Para ahlinyalah yang akan bisa menentukan tentang keberadaan benda benda ini setelah dilakukan kajian arkeologis”, kata AH Thony. Thony menambah kan bahwa masih ditemukannya benda benda yang bersifat Hinduisme di komplek Sunan Ampel sesungguhnya merupakan wujud tindakan yang arif dalam sebuah proses transformasi oleh para leluhur. Selain temuan batu andesit yang bersifat hindu, bahwa di pucuk atap masjid Ampel masih terdapat sebuah mahkota Majapahit yang bersifat Hindu. Sifat sifat Hindu lainnya ada pada 5 gapura Ampel yang bersifat paduraksa. Paduraksa adalah bangunan berbentuk gapura yang mempunyai atap dan bangunan semacam ini umumnya terdapat pada komplek bangunan suci agama Hindu. Keragaman sifat relegi dan benda benda arkeologi di komplek makam dan masjid Sunan Ampel adalah sebuah khasanah yang penting untuk dipelajari bagi bangsa yang berbhineka. Nenek moyang melalui karya arsitektur di komplek Sunan Ampel sesungguhnya telah memberi pesan kepada generasi penerus jaman untuk hidup bertoleransi di antara perbedaan.
Kwalitas Gentong Air Teraso Terbaik Hanya Di BAS
Temuan benda arkeologis berupa dua batu andesit dengan sistim penguncian (locking system) di komplek Makam Sunan Ampel, Surabaya langsung mendapat perhatian wakil ketua DPRD Kota Surabaya, AH Thony. Pada Selasa (14/12) siang. AH Thony, yang didampingi oleh pegiat sejarah Chotib Ismail dari Ampel Heritage dan Nanang Purwono dari Begandring Soerabaia, langsung melihat benda benda yang tergeletak di pelataran komplek bangunan baru yang berada di selatan Makam Sunan Ampel. Selain dua batu andesit dengan bentuk dan dimensi yang umumnya terdapat pada struktur bangunan candi, di sana juga terdapat sebuah umpak, 3 lumpang batu dan 4 gentong batu. Semua terbuat dari batu andesit. Menurut Chotib Ismail, dua batu andesit dan umpak adalah benda benda yang belum pernah dilihat sebelumnya di lingkungan Makam Sunan Ampel. Berbeda dengan gentong gentong batu yang sebelumnya sudah menjadi tempat air minum bagi para peziarah ke Makam Sunan. Gentong gentong batu ini kemudian diganti dengan gentong gentong yang baru seiring dengan perbaikannya komplek Sunan Ampel.
kwalitas gentong teraso terbaik |
Sekali potong langsung terlihat patty daging yang tebal, sekitar 3 cm, masih juicy dibalut lelehan keju. Irisan lettuce, tomat dan sedikit balutan saus mayonnaise membuat rasa burger ini renyah gurih. Ditambah French fries, burger ini benar-benar mantap. Dinding kaca di salah satu sisi boutique foodcourt ini membuat cahaya matahari bisa dinikmati sambil bersantap. Karena ada fasilitas wifi gratis maka usai bersantap kamipun bisa bekerja di sini. Karenanya ada alasan pula memesan seporsi pempek udang khas Bangka (Rp.30.000) dan teh poci pantura (Rp.25.000) dari Kios Tjemtjeman. Kios ini menyediakan jajanan khas seperti bakcang, es mangga, ketan susu, pisang penyet, wedang uwuh hingga the poci pantura. Kenyal-kenyal gurih pempek dengan rasa udang yang kuat ini pun dilengkapi cocolan saus yang pedas. Cocok buat camilan sore. Diiringi seduhan teh Tong Tji yang pekat dengan gula batu yang legit. Kalau malam ini ingin makan kenyang tanpa terburu-buru bahkan bisa sambil bekerja, tempat ini bisa Anda singgahi. O, ya minggu depan Warung 100 Hari sudah berganti tenant. Jl. Jenderal Sudirman Kav.
Bak Air Teraso Model Unik
Meskipun foodcourt namun beragam hidangan disajikan dengan kelas restoran. Wajar saja kalau Anda bingung memilih menu. Karena ada soto mie, pad thai, dim sum, pizza hingga wedang uwuh. Memasuki Urban Kitchen yang ada di Pacific Place ini terasa suasana yang ringan, kasual dan nyaman. Kalau dulu bangku sofa tinggi dan interior gaya Victorian yang dominan kini terasa lebih modern dengan gaya industrial. Bukan hanya interior yang berubah ternyata menu-menu yang ditawarkan juga berbeda. Berkeliling sejenak saja membuat kami bingung menentukan pilihan. Hampir semua signature dish yang populer di mancanegara bisa dicicipi di sini. Di Warung 100 Hari, ada empal gentong, soto kudus pak Minto, ayam bahagia dan gudeg huhah. Dinamai 100 hari karena penjaja makanan ini akan berganti setiap 100 hari. Makan malam kami awali dengan semangkuk Soto Mie Sarodja (Rp. 45.000) yang legendaris dari kawasan Bendungan Hilir. Wah, mangkuknya berukuran besar dan disesaki dengan beragam isian. Mie kuning dan bihun, potongan daging, irian tomat, kentang rebus, risol dan bakso.
bak air teraso |
Kuahnya bening sedikit kecokelatan. Aroma wangi gurih dagingpun menguap saat soto ini diaduk. Gurih enak kuahnya. Makin enak diaduk dengan sedikit kecap manis, air jeruk limau dan sambal rawit merah. Gurih, sedikit pedas, asam dan manis. Persis seperti di rumah makan aslinya. Porsi soto mie ini nyaris dua kali dari soto mie biasa. Potongan daging berotot yang empuk dengan sedikit lemak plus tambahan bakso benar-benar sangat mengenyangkan jika dimakan sendirian. Di sisi lain foodcourt ada counter hidangan Jepang dengan beragam sushi, hidangan Korea dengan menu BBQ dan bimbimbap. Juga ada Hong Kong BBQ dengan beragam dim sum, hidangan Italia dengan pasta dan pizza juga beragam burger steak dan hidangan Thai dengan pad thai dan tom yum. Hmm… akhirnya kami mencicipi Auussie Burger (Rp.62.000) yang diracik sedikit lama. Namun, saat disajikan porsinya pun cukup memuaskan. Bun burger yang dipanggang mengapit patty burger yang tebal dengan lelehan keju. Toppingnya telur mata sapi setengah matang.
Cara Membuat Gentong Air Teraso
Kata petugas yang jaga tadi diberi nama Goa Gentong, karena di dalam cerukan tebing itu ada sumber air yang tertampung dalam lubang batu mirip gentong,” kata Septi, wisatawan asal Kendal. Untuk melihat lebih ke dalam bebatuan dan goa di sekitarnya, pengunjung harus berjalan lebih turun lagi. Di sinilah beberapa goa kecil dan tebing lebar itu berada.ada tiga buah goa kecil di tebing batu ini. Yaitu Goa Lnsang, Goa Bolodewo, dan Goa Gentong. Berbeda dengan goa biasanya yang memiliki stalagtit dan stalagnit, goa di sini lebih cenderung sebuah tebing batu yang melengkung. Struktur batuannya merupakan campuran batu hitam yang keras dan batu kapur yang putih. Perpaduan ini di beberapa titik menghasilkan warna yang cukup kontras dengan bebatuan di sekelilingnya. Untuk Goa Gentong memiliki bentuk yang unik. Karena berupa batu besar yang membentuk kanopi seolah menjadi payung besar bagi pengunjung untuk melihat panorama alam di depannya yang membentang. Di ujungnya ada mata air kecil yang mengucur menyusuri bebatuan. Air ini kemudian dialirkan menuju bak penampungan. Tebing dan goa sering dipakai oleh pengunjung untuk rehat sejenak setelah berjalan menuruni bukit.