Jual Batu Nisan Kuburan Marmer Terbaik dan Termurah

Jual Batu Nisan Kuburan Marmer Terbaik dan Termurah


Nisan Kuburan Marmer - Bintang Antik Sejahtera bergerak di bidang usaha batu alam seperti batu andesit, basalto, granit, marmer, dan lain-lain. Produk yang bisa kami buat adalah car port, taman, lantai, dinding, kitchen set, prasasti peresmian gedung, batu nisan, nomer rumah, nomer patok bandara, name board dan lain sebagainya. Segala jenis produk yang membutuhkan batu alam bisa kami terima untuk dikerjakan. INDAH PRASASTI bergerak di bidang usaha batu alam seperti batu andesit, basalto, granit, marmer, dan lain-lain. Produk yang bisa kami buat adalah car port, taman, lantai, dinding, kitchen set, prasasti peresmian gedung, batu nisan, nomer rumah, nomer patok bandara, name board dan lain sebagainya. Segala jenis produk yang membutuhkan batu alam bisa kami terima untuk dikerjakan. Pengalaman kami di bidang batu alam ini sudah 16 tahun. Sudah banyak customer dari instansi pemerintah, perusahaan swasta, dalam maupun luar negeri. Jadi customer bisa mempercayai sepenuhnya terhadap kapasitas kualitas dan kuantitas pekerjaan kami.

Nisan Buku Marmer
Nisan Buku Marmer

Jakarta - Membicarakan Jakarta akan lebih pas kalau mencari tahu asal muasal nama dan sejarahnya. Selama ini orang tahu nama Fatahillah dan Pangeran Jayakarta. Tapi bagaimana dengan Pangeran Achmed Djaketra? Selama ini warga ibukota mengenal asal muasal nama Jakarta yang berasal dari nama Pangeran Jayakarta atau Fatahillah. Walau beliau memiliki andil besar dalam memajukan Jakarta, namun ternyata tidak begitu adanya. Berdasarkan berbagai literatur dan investigasi tim detiknews tahun 2013, sejarah mencatat kalau nama awal Jakarta diambil dari Jayakarta, kata dengan makna kemenangan yang diucapkan oleh Fatahillah setelah menaklukkan Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan Kerajaan Hindu Padjajaran pada 22 Juni tahun 1527. Hari bersejarah itu diperingati sebagai hari ulang tahun Jakarta. Setelah ditaklukkan oleh Fatahillah yang dikenal juga sebagai menantu Sunan Gunang Jati dan Panglima Kesultanan Demak. Kemudian Fatahillah mewariskan kepemimpinan pada menantunya Tubagus Angke, yang kemudian dilanjutkan oleh putranya yang adalah Pangeran Sungerasa Jayawikarta. Usai Pangeran Sungerasa Jayawikarta memimpin, tampuk kepemimpinan diserahkan pada Pangeran Achmed Djaketra yang merupakan putranya.

Jual Batu Nisan Kuburan Marmer Terbaik

Antara lain Pangeran Lahut yang merupakan putra Pangeran Achmad Djaketra, Pangeran Soeria bin Pangeran Padmanegara, serta pasangan suami istri Pangeran Sageri dan Ratu Rupiah. Travel pun sempat berbincang dengan salah satu peziarah bernama Odie yang datang dari Depok. Saat itu Odie mengaku sedang melakukan ziarah. Ia pun mengatakan sudah berziarah ke sana sejak sekitar tiga tahun yang lalu. Odie menjalankan kegiatan ziarah yang umumnya dilakukan dalam agama Islam. Dia mengingatkan, tidak boleh meminta sesuatu kepada orang meninggal, yang dia lakukan adalah mendoakan almarhum yang berjasa besar bagi Jakarta. Karomah Pangeran Achmad Djaketra sebagai salah satu keturunan Sunan Gunung Jati memang dianggap sakral oleh para peziarah. Selain berkarisma, Pangeran Achmad Djaketra juga terkenal lihai dan sulit ditangkap oleh para penjajah Belanda saat itu. Fakta unik lainnya, keberadaan makam tersebut baru terungkap pada tahun 1956, lebih dari tiga abad sejak Pangeran Achmad Djaketra meninggal. Dalam buku itu tertulis, kalau Pangeran Achmad Djaketra meminta anak keturunannya untuk merahasiakan identitas dan kuburannya kepada siapapun selama Belanda masih berkuasa. Hingga kini masih banyak peziarah maupun traveler yang berziarah ke makam Pangeran Achmad Djaketra, khususnya pada hari tertentu dan ulang tahun Jakarta. Terlepas dari perdebatan sejarawan soal keaslian makam ini, sekiranya makam bersejarah memang perlu dijaga dan tidak boleh dilupakan. Sudah tidak penasaran bukan dari mana asal muasal nama Jakarta?

Jual Batu Nisan Kuburan Marmer Termurah

Namun masih terdapat kontroversi, apakan nama Pangeran Jayakarta merupakan sebutan untuk Pangeran Achmed Djaketra atau istilah lain bagi penguasa Jakarta. Di bawah kepemimpinan Pangeran Achmad Djaketra, Jakarta maju dan tumbuh dengan sangat pesat. Hal tersebut membuat serikat dagang VOC milik Belanda tertarik dan berkeinginan merebut Kota Jakarta. Sempat terpukul mundur, Belanda di bawah komando Jan Pieterszoon Coen kembali melawan pasukan Jayakarta dan Banten yang berakhir dengan mundurnya Pangeran Jayakarta ke daerah Jatinegara. Sayang, Jayakarta diduduki oleh Belanda pada 12 Maret 1619, sekaligus mengubah nama Jayakarta menjadi Batavia. Kemudian ia dan pasukannya menetap di daerah yang kini menjadi Jatinegara Kaum hingga akhir hayatnya. Menelusuri jejaknya, detikTravel singgah ke makam Pangeran Achmed Djaketra di Jl Jatinegara Kaum No.49, Pulo Gadung pada Senin lalu (5/10/2015). Di sana tampak lima nisan batu yang berada pada sebuah pendopo tepat di samping Masjid Jami Assalafiyah yang juga dibangun oleh Pangeran Achmad Djaketra. Makam Pangeran Achmad Djaketra ada di sisi kiri, dan tampak pula empat makam lainnya yang diketahui memiliki hubungan kekerabatan.

Nisan Patok Marmer
Nisan Patok Marmer

Penulisan dari nisan ini di tulis dengan teknik pahat manual, sehingga anda tidak perlu khawatir tulisan akan hilang dan pudar. Kepala Batu Nisan dengan menggunakan bahan marmer tentu terlihat lebih premium dan berkualitas. Batu Marmer memang dapat digunakan menjadi berbagai macam kerajinan salah satunya nisan ini. Bahan Marmer yang kami gunakan yaitu Marmer Tulungagung dengan warna putih ke arah krem. Selain model kotak, kami juga memproduksi Nisan Model Buku dengan bahan marmer maupun granit. Pembedanya yaitu bagian bentuk atas yang menyerupai buku sehingga tampak unik dan cantik. Pemesanan Batu Nisan Makam ini dapat dilakukan dengan cara online maupun offline. Pembelian secara online dapat anda lakukan dengan menghubungi contact person di bawah ini. Anda juga dapat membeli via E-Commerce seperti Bukalapak dan Tokopedia. Kami siap kirim ke seluruh wilayah Indonesia dengan garansi barang aman sampai tujuan. Untuk pembelian Nisan Patok Marmer secara offline anda dapat berkunjung langsung di galeri kami yang beralamatkan di Jl. Kanigoro Blumbang, Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur. Hanya di Bintang Antik Sejahtera, Layanan Marmer Online Aman, Murah, dan Terpercaya.

Batu Nisan Kuburan Marmer

Batu Nisan Marmer Putih - Nisan berfungi untuk menandai pemakaman agar mempermudah ketika melakukan ziharoh kubur. Salah satu model nisan yang paling banyak yaitu model basic atau biasa disebut dengan Nisan Patok Marmer. Berbeda dengan nisan patok pada umumnya yang dibuat dari bahan kayu ataupun semen, Pabrik Marmer Tulungagung tentu memproduksi nisan pipih dengan bahan marmer. Nisan Patok Marmer yang biasa kami produksi yaitu dengan ukuran panjang 60 cm, lebar 25 cm dan tebal 5 cm. Selain ukuran tersebut tentu anda dapat request ukuran nisan ini sesuai dengan kebutuhan mulai dari ukuran kecil hingga ukuran jumbo. Untuk harga menyesuaikan dengan ukuran yang anda pesan. Jangan khawatir karena kami adalah pengrajin tangan pertama sehingga harga yang kami tawarkan tentu lebih rendah dari penjual tangan kedua dan seterusnya. Model Nisan Pipih Marmer yang kami produksi juga sangat beragam tidak hanya satu model. Ada puluhan model nisan patok yang dapat anda pilih sesuai dengan kebutuhan.

Harga Nisan Kuburan Marmer

Di sayap barat itu terdapat makam Ong Tien, salah seorang istri Syarif Hidayatullah, yang lebih dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati. Dia adalah putri Kaisar Hong Gie dari Dinasti Ming. Banyak versi tentang perjodohan mereka. Yang paling spekatakuler tentulah versi ''nujum bertuah'' Sunan Gunun Jati. Syahdan, dalam persinggahannya di Cina, Syarif Hidayatullah menyebarkan Islam sambil berpraktek sebagai tabib. Setiap yang datang berobat diajarinya berwudu dan diajak salat. Manjur, si sakit sembuh. Dalam waktu singkat, nama Syarif Hidayatullah semerbak di kota raja. Kaisar pun kemudian tertarik menjajal kesaktian ''sinse'' dari Tanah Pasundan itu. Syarif Hidayatullah dipanggil ke istana. Sementara itu, Kaisar menyuruh putrinya yang masih gadis, Lie Ong Tien, mengganjal perutnya dengan baskom, sehingga tampak seperti hamil, kemudian duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan. Syarif Hidayatullah disuruh menebak: mana yang bener-benar hamil. Syarif Hidayatullah menunjuk Ong Tien. Kaisar dan para ''abdi dalem'' ketawa terkekeh. Tapi, sejurus kemudian, istana geger.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama