Pusat Kerajinan Makam Granit Di Tangerang

Pusat Kerajinan Makam Granit Di Tangerang

Perkembangan sejarah Kijing makam marmer di Kota Kota Tulungagung , diawali dengan munculnya teknology pengolahan teraso dengan mencampurkan nya dengan semen dan pasir. Setelah masa datangnya tegnology pembelahan batu, maka muncullah alternatif yang baru, Yakni pembuatan Makam marmer oleh para pengrajin kami.Pada awalnya Kijing makam marmer yang dikembangkan berbentuk utuh , maksudnya bongkahan Kijing makam marmer yang Kitabuat memang dari bahan yang solid dari Batuan marmer Bongkahan yang besar. Kemudian dengan ketelatenanan yang super perngrajin marmer kita mengurangi volume sedikit demi sedikit dan membentuknya menjadi kotak-kotak yang merupakan bagian-bagian dari Kijing makam marmer . Pengembangan design ini semakin bervariatif ketika munculnya permintaan -permintaan makam jenis Kristen atau Kijing makam marmer Kristiani atau Makam Orang Nashrani. Pengembangan semakin cepat karena makam-makam dari Orang kristen merupakan bentuk-bentuk makam yang Kontemporer banget. Mereka meminta design-design makam gaya Eropa dan berukuran sangat besar, melebihi ukuran standart dari yang biasa kita buat . Makam-makam Kristiani ini yang memperkaya Khasanah Model Kijing makam marmer di Kota Tulungagung , sehingga samopai sekarang.

Pusat Kerajinan Makam Granit Di Tangerang
Kijing Makam Kristen
Model Kijing Makam Granit - Perekembangan Kerajinan Kijing makam marmer di Kota Tulungagung, sangatlah pesat.Kirimana Kijing makam marmer yang dilakukan oleh para pengrajin marmer pun berdatangan dari berbagai Wilayahyang mengordernya. Jenis Kijing makam marmer Di Kota Tulungagung memang sangat bervariasi dan memiliki design yang selalu up to date , sehingga dominasi pasar Kijing makam marmer pun tetap di kuasai oleh para pengrajin Marmer Kota Tulungagung meskipun dari Wilayahlain pun juga ada yang memproduksi barang serupa. Pusat Kijing Makam Granit - Pengembangan design ini semakin bervariatif ketika munculnya permintaan -permintaan makam jenis Kristen atau Kijing makam marmer Kristiani atau Makam Orang Nashrani. Pengembangan semakin cepat karena makam-makam dari Orang kristen merupakan bentuk-bentuk makam yang Kontemporer banget. Mereka meminta design-design makam gaya Eropa dan berukuran sangat besar, melebihi ukuran standart dari yang biasa kita buat . Makam-makam Kristiani ini yang memperkaya Khasanah Model Kijing makam marmer di Kota Tulungagung , sehingga samopai sekarang.

Jual Batu Nisan Body Makam Kristen

Pusat Kerajinan Makam Granit Di Tangerang
    Kijing Makam Kristen Minimalis
Tembok-temboknya diberi sembir yang agak tinggi. Di pemakaman raja-raja Tallo dahulu di sebelah Utara Makasar 'kita dapati juga sebuah kuburan terbuka yang lebih bersahaja sedikit, sedangkan di pemakaman raja-raja di Watallamuru kuburan-kuburan yang demikian banyak terdapat. Untuk seorang raja lagi dari luar daerah ada didirikan kuburan di Tallo yang lebih berbeda lagi akan tetapi masih tetap menurut dasar-dasar yang sama. Makam Karaeng Jawaja itu ditaruh di atas alas yang besar dan berbentuk persegi panjang dan mempunyai tangga tiga tingkat yang juga tidak berukiran. Dengan demikian alas tadi merupakan sebuah batur sedangkan di atas batur itulah terletak makam yang sebenarnya. Makam ini tidak lain daripada perluasan dari jenis yang berbingkai kayu. Sebagaimana makam Karaeng juga maka bingkai tembok itu agak tinggi. Dahulu bingkai tembok itu dihiasi dengan piring-piring dari tembikar. Dari hiasan itu kini tinggallah lubang-lubangnya saja pada dinding-dindingnya yang agak serong ke dalam. Makam seluruhnya ini berdiri di atas alas yang dahulunya juga dihiasi dengan piring-piring, sedangkan di atasnya diberi lapisan penutup yang menyerupai bantalan terate tunggal.

Jenis Makam Kristen Granit

Sebetulnya mendirikan kuburan atau pemakaman yang indah-indah adalah bertentangan dengan aturan-aturan aslinya bagi orang Muslim. Meskipun demikian sudah sangat segeralah orang mendirikan pemakaman-pemakaman yang sangat luas. Dalam hal ini di Indonesia orang tidak pula ketinggalan. Kuburan-kuburan di Jawa dari para Wali dan raja dari berbagai kerajaan semuanya didirikan secara besar-besaran dan atas dasar-dasar yang lazim untuk mendirikan tempat-tempat suci di dalam zaman Hindu. Di Sulawesi Selatan dasar-dasar itu tidak ada. Penjenazahan hanyalah berlangsung dengan jalan pembakaran mayat dan abunya ditanam dalam tempayan-tempayan dari tembikar. Sepanjang dapat diketahui maka tempat penanaman balubu-balubu itu tidak diberi sesuatu tanda. Meskipun beberapa makam yang diuraikan di sini dikatakan berasal dari zaman sebelum Islam, namun rasanya sangat tidak mungkin bahwa pemberian bentuk yang demikian nyata corak Islamnya dilakukan oleh orang-orang kafir. Kebanyakan dari makam-makam itu berasal dari abad ke-17 dan 18. Dari makam-makam yang berbagai jenisnya itu dapat diambil kesimpulan akan bagaimana perkembangannya, akan tetapi jalan perkembangan itu tak dapat memperoleh kepastian dari sejarah.

Pun jika bingkai itu diganti dengan batu untuk memberi corak yang lebih perkasa kepada makam itu, bentuk dasar tadi di Sulawesi Selatan tetap dipertahankan (di Jawa umpamanya seringkali kijing-kijing itu mempunyai bentuk tertutup, sehingga dengan demikian seakan-akan dibuatkan tiruan bukit kuburan dari batu yang telah dikerjakan sangat rapih dengan penampangan yang berbentuk trapesium). Kuburan-kuburan Makasar dan Bugis selalu batu nisannya ditanamkan dalam tanah atau kerikil. Seringkali, tidak selalu - ada kalanya bahwa oleh karena sesuatu sebab kuburan itu tidak diperbolehkan diatapi - kuburan-kuburan itu diselubungi dengan cungkup. Di banyak tempat di Indonesia rumah-rumah cungkup itu dibuat dari kayu dan diberi bentuk menurut adat-adat setempat. Jika yang meninggal itu dianggap sangat luhur atau suci, maka atap cungkupnya meruncing seperti limas, tidak berhubungan, jadi seperti masjid dan langgar. Dengan meniru makam-makam Arab yang cungkupnya berkubah banyaklah didirikan cungkup-cungkup dari tembok yang berbentuk bujur sangkar dengan atap dari batu pula yang berbentuk bulat atau persegi dan runcing puncaknya.

Makam Kristen Minimalis Terbaik

Meskipun penyelidikan terhadap makam-makam para raja di Sulawesi Selatan oleh karena keadaan yang tak terduga terpaksa harus dihentikan sebelum waktunya, telah dapat terkumpul juga sejumlah besar bahan-bahan. Menyimpan saja bahan-bahan itu di dalam arsip-arsip Dinas Purbakala, di mana sudah terlalu banyak yang terpendam debu, akan berarti sangat mungkinnya bahan-bahan tersebut dilupakan atau hilang sama sekali. Maka dari itu di sini dimuat hasil-hasil yang telah diperoleh itu berupa foto dan gambar beserta uraian sekedarnya dari bentuk-bentuk makam yang aneh, yang pasti dapat dianggap pantas untuk dipelajari lebih lanjut. Beberapa makam raja-raja dahulu dari Goa dan Tallo di sekitar Makasar telah diambil ukuran-ukurannya, sedangkan di samping itu telah dibuat foto-foto dari berbagai makam raja di Bukaka (Bone), Watallamuru dan lain-lain tempat. Meskipun banyak dari yang telah mangkat diketahui keterangan-keterangannya yang berdasarkan sejarah, namun masih harus ditunggu juga suatu sejarah yang panjang lebar tentang Sulawesi Selatan sebelum dapat diperdalam soal perkembangan dari bentuk-bentuk makam itu.

Harga Makam Kristen Murah di Tangerang

Penglihatan sepintas lalu memberi kesan seakan-akan makam itu berupa sebuah kotak bertutup dan berdiri di atas alas yang lebar. Bagian di pertengah sisi atap yang menonjol ke luar dan berbentuk setengah lingkaran dengan sebuah birai tengah yang rata, sudah agak menyerupai bentuk keranda, bentuk mana menjadi nyata benar pada jirat-jirat. Kubang-kubang yang berbentuk jirat ini terutama didapatkan di pemakaman Raja-raja Goa dan para raja dahulu dari Tallo. Di tamalate kita jumpai 13 buah dari jenis itu, di Bontobiraeng dan Talli masing-masing dua. Dapat diduga bahwa pun di pemakaman para anggota keluarga raja dari Bone, keturunan Aru Palakka, di kampung Bontoala' di kota Makassar, terdapat makam yang semacam itu. Yang telah diambil ukuran-ukurannya ialah empat buah dari Tamalate dan dua-duanya dari Bontobiraeng. Dari jenis makam-makam ini yang masih paling utuh dan paling indah ialah makam raja Tallo dahulu yang bernama Tumenanganga ri Makkoayang yang hidup pada pertangahan kedua dari abad ke-16.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama